Bara tidak dapat menolak lagi keinginan Sky. Hingga benar saja, dia segera memesankan kamar khusus untuk anak laki-lakinya itu.
Awalnya hanya sebatas rahasia mereka berdua. Sampai akhirnya Sandra yang sudah selesai dengan urusannya di kamar mandi, tidak mendapati keberadaan Sky dan menanyakan pada Bara.
"Anak kita ada di mana? Tidak mungkin kan kau biarkan dia berkeliaran sendiri," ucap Sandra yang merasa aneh dengan tingkah Bara.
"Ah iya, tidak. Iya kok ... eh."
Bara menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia begitu bingung ketika harus menjawab ucapan Sandra.
"Bara, halo. Apa kau mendengarku?" Sandra mengayunkan tangan di depan wajah Bara.
"Ah iya Sayang?"
"Kau ini kenapa? Aku bertanya kau, tapi diam saja."
Sandra sedikit kesal dengan Bara. Pasalnya dia tidak merespon apa yang dikatakan Sandra terhadapnya.
"Maaf Sayang, kepikiran sesuatu," ucap Bara beralasan.