Hari yang dinanti tiba. Tepat sebelas tahun yang lalu, mereka sama-sama menghadap pemuka agama mengesankan pernikahan suci di hadapan Tuhan.
Hari ini, saat ada satu anak laki-laki di antara mereka, Sandra dan Bara melangsungkan kembali pernikahannya.
"Saya menemukan dia dalam keadaan putus asa. Menangis di ujung koridor lantaran ayahnya harus segera dilakukan tindakan. Lewat ketulusan yang dia pancarkan. Saya akui jatuh hati pada saat itu. Saya memberanikan diri mendekat. Memberi perhatian hingga tiba saatnya saya mengetahui sesuatu hal yang begitu mengejutkan."
Bara menyapu pandangan pada setiap tamu undangan yang datang menghadiri acaranya. Mereka tampak tenang menyimak apa yang akan diutarakan Bara saat ini.
"Kau tahu Sandra, saat kau berumur tujuh tahun. Kita pernah bertemu."
Sandra yang berada di samping Bara memikirkan kepala untuk mengingat kejadian apa yang telah lama tersebut. Dia lantas menggeleng.
"Tidak tahu. Ada kejadian apa?"