Di ruang rawat inap Ify tampak bosan sekali, ia merasa kalau dia ingin segera pulang. Aroma obat-obatan begitu sangat menyengat sekali. Bahkan semua interior serba putih. Dia mendengus dengan sangat kesal sekali. Apalagi dia harus sendirian, setelah Satria pamit buat beli sarapan pagi.
"Satria, kamu ke mana?" Desis Ify ketika merasakan suatu kebosanan. Belum lagi sikap Satria yang sangat mengesalkan sekali, ketika Angkasa datang.
"Fy."
"Angkasa," Ify melihat kedatangan Angkasa. Ia merasa kesepiannya hilang.
Angkasa pun tersenyum sambil membawakan buah-buahan untuk Ify.
"Angkasa, aku pengen jalan-jalan. Kamu cariin aku kursi roda," pinta Ify dengan tersenyum tipis. "Please!" Rengeknya.
Angkasa mengangguk, lalu menaruh bawaannya ke meja kamar rawat inap Ify. Ia segera mengambil kursi roda di ujung ruangan. Dia langsung kembali ke Ify. Ia juga mulai membantu Ify untuk duduk di kursi rodanya.