"Ify?"
"Angkasa?"
Angkasa datang menemui Ify yang masih terbaring lemah. Dia sengaja datang sendirian. Karena tidak akan mungkin kalau dia membawa Dion, apalagi Ify memerlukan banyak isthirahat. Namun di sisi lain sepasang mata mengawasi mereka berdua.
"Kamu tahu dari mana aku dirawat di sini?"
"Bagas."
"Oh, Bagas!"
"Iya, Bagas yang kasih tahu aku kalau kamu sakit."
"Aku cuman sakit sedikit. Bagas aja lebay!"
"Bukan begitu, Fy. Kamu masuk rumah sakit masih bilang biasa."
"Terus aku harus gimana?" Tanya Ify menatap Angkasa. "Lagian ini sakit biasa kok."
"Iya, tapi hampir saja nyawa kamu nggak ke tolong, Fy!" Timpa Satria.
"Sat, kamu nggak ngampus?" Tanya Ify dengan nada terbata-bata.
"Gimana aku bisa ngampus? Yang ada aku malah nggak konsentrasi buat mikirin kamu," balas Satria. "Aku nggak mungkin ninggalin kamu dalam kondisi seperti ini, Fy. Tapi kamu sudah menjadi tanggung jawabku."
"Aku tahu itu. Tapi aku baik-baik saja."