Ify mengalami keracunan, dia terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Kondisinya memang sudah membaik. Di luar Satria, Retta dan Bagas masih saja panik, apalagi tadi sempat mengalami kritis. Dia dibantu beberapa alat kesehatan agar kondisi Ify bisa makin membaik.
Satria hanya bisa diam tak bersua menunggu kabar Ift selanjutnya karena masih belum juga dia sadar. Menunggu memang proses yang sangat melelahkan sekali. Dia bahkan tidak bisa berpikir sama sekali. Dia hanya mampu menyalahkan dirinya sendiri.
Satria berjalan, lalu dia mengepalkan kedua tangannya langsung menonjokkan ke sebuah tembok pilar ruang tunggu. Dia merasa bersalah sekali karena dia telah ceroboh sehingga tidak memperhatikan perempuan itu. "Ini semua salah aku!"
"Sat, kamu jangan begitu."
