Awan hitam kembali menyapa. Hingga daun-daun berguguran. Satu persatu perasaan itu menguap hingga menurunkan sebuah rintik-rintik air mata di dalamnya. "Ya Allah kenapa harus kehilangan mereka?" Tanya hati Khadijah yang sedang mengalami sebuah duka yang mendalam. Ia merasa kalau sebuah patah hati terdalam. Dia menatap dunianya menghitam seketika. Dia bahkan hanya mampu meratapi sebuah nasib atas kehilangan. Dia benar-benar merasa sangat sesak dan tidak ada gairah untuk hidup sama sekali.
Sepanjang perjalanan menuju ke rumah untuk mengambil paspor Rumi menatap istrinya dalam sebuah duka yang mendalam. "Kamu harus sabar. Ingat semua pasti akan kembali padanya."
Seperti halnya dijelaskan di surah Ya-Sin ayat 83). Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَـكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
fa sub-haanallazii biyadihii malakuutu kulli syai-iw wa ilaihi turja'uun