"Apa?" Dahlia pun terdiam membungkam mulutnya, air matanya pun jatuh begitu saja. Dia bahkan tidak akan pernah menyangka kalau ayah kandungnya begitu jahat. Inna menceritakan hampir semua kronologis kejadiannya hingga Dahlia dan ibunya terlantar, bahkan terusir dan menjadi pelampiasan nafsu dari Adnan, lelaki yang berhasil menanamkan benih dalam rahim Naina.
Dahlia tidak menyangka kalau ibunya memang benar-benar perempuan yang sangat kuat. Bahkan membiarkan dia untuk hidup ke dunia ini. Air matanya pun jatuh, namun dia akan tetap mencari di mana ayahnya yang selalu mencampakkan dia selama ini. Dia tidak bisa sama sekali berkata - kata apapun. Dia merasa kalau ayahnya memang keterlaluan sama seperti suaminya.
"Ya Allah jangan sampai putriku mengalami nasib yang sama," ucap Dahlia dalam hatinya penuh dengan sebuah harapan. Ia hanya ingin kebahagiaan putrinya nanti. Dia menatap langit-langit ruangan rumah Inna.
"Dahlia, bagaimana kabar ibumu?"
"Ibu sudah lama meninggal."