Dahlia ingin tahu semua tentang dirinya, ia pun langsung pergi ke Bandung untuk menemui seseorang. Dia juga sudah membaca pesan dari ibunya sebelum embusan napas terakhirnya. Dia pergi sendiri dan menitipkan putrinya ke rumah tetangga dekat rumah. Dia ingin tahu tentang masa lalunya.
Di sebuah rumah dekat perkebunan teh, ia pun langsung ke sana. Di situ ada seorang wanita tua yang duduk sambil menikmati minuman dalam cangkirnya.
"Bu Inna?!" Dahlia memanggil perempuan itu, lalu perempuan itu tersenyum kepadanya.
"Kamu Dahlia?" Tanya Inna menatap Dahlia yang sudah mulai bertumbuh hingga mewarisi wajah ibunya.
Dahlia pun mengangguk dan tersenyum,"Aku Dahlia, putri dari Naina. Anda mengenal ibuku dan tuan Adnan?"
"Masuklah dulu, aku akan menceritakan semua!" Perintah Inna.
Dahlia pun masuk menggunakan kursi dorongnya, ia memang tidak bisa jalan sama sekali karena cacat semenjak lahir.