Sudah hampir seminggu lebih namun Angkasa masih belum saja membuka kedua kelopak matanya. Dia masih terbaring lemah di atas ranjang ruang ICU. Rasa gelisah yang telah dirasakan saat itu melihat lelaki yang selalu ada untuk dia kini tak berdaya. Dia bahkan tidak sanggup menatap dunianya kembali.
Di ruang rawat inap Dion terlihat sudah mulai pulih. Dia selalu menanyakan dimana Angkasa. Rasanya begitu sulit untuk dijawab oleh Ify saat itu. Dia tidak bisa sama sekali mengatakan kalau angkasa masih belum sadarkan diri.
Ify selalu menjaga Dion dengan baik. Dia bahkan tidak meninggalkan sedetikpun. Dia juga merelakan beasiswanya hilang hanya demi mereka. Dia akan melanjutkan pendidikan S2 nya mungkin tahun depan.
Kedua orang tua Ify pun mengiyakan. Mereka sadar akan posisi yang telah dihadapi putrinya saat ini. Dia mendukung apapun yang akan dilakukan oleh putrinya asalkan demi kebaikan.
