Aminah benar-benar sangat kesal sekali dengan mereka semua. Dia memikirkan sebuah cara untuk membuat mereka berdua bertekuk lutut di hadapannya. Dia tidak menyangka kalau Fatimah juga berpihak kepada dua perempuan sialan itu. Dia mulai menggumam dengan hati yang sangat kesal sekali karena dia gagal kembali untuk melakukan aksinya.
Aminah mulai menggunakan tangan kedua kakinya ketika dia berjalan. Dia mulai menggerutu dengan sangat tidak jelas kali menyusuri lorong-lorong pondok pesantren. Wajahnya terlihat seperti orang kesurupan iblis. Dia benar-benar terlihat sangat buruk sekali.
Almira yang sedang bermain bola mendadak bola itu melayang mengenai Aminah. Kemudian perempuan itu benar-benar marah sekali terhadap Almira.
Aminah mendadak menghampiri Almira yang terlihat sangat ketakutan sekali. Dia mulai menjewer telinga Almira dengan sangat kesal sekali. Lalu dia mencubit Almira hingga menangis kesakitan.