Ify sudah berkemas-kemas dia sudah terlihat sangat rapi sekali untuk segera berangkat menuju ke bandara soekarno-hatta. Dia juga sudah menunggu angkasa untuk menjemputnya dan mengantarnya menuju ke bandara soekarno-hatta. Dia sudah menunggu di sofa ruang tamu bersama kedua orang tuanya.
Ify merasa resah sekali. Bahkan dia berusaha untuk menepiskan pikiran-pikiran negatifnya. Dia mulai menyalakan televisi. Mendadak dia melihat ada sebuah kabar tentang sebuah kecelakaan maut.
Kemudian Ify mendengarkan seorang penyiar yang memberitakan ada 2 orang yang korban mengalami kecelakaan hebat itu sehingga salah satu dari mereka mengalami luka yang cukup parah. Dia mendadak terkejut ketika nomor plat seri dari mobil tersebut. Sontak dia merasa kedua kakinya mendadak lemas.