Sebenarnya Satria merasa ingin sekali mengubah keadaan seperti dulu kala. Dia benar-benar sangat menginginkan masa-masa itu kembali di dalam kehidupan. Walaupun sebuah ketidakmungkinan yang akan terjadi dalam kehidupannya. Dia sangat menyayangi Ify bahkan dia berharap kalau perempuan itu bisa menerima dia tapi sayangnya perempuan itu sudah memilih cinta yang lain.
Satria merasa hanya Ivi yang mampu memikat hati dan pikirannya untuk saat ini. Dia bahkan belum menemukan penggantinya. Baginya perempuan itu adalah seperti berlian yang berharga dalam kehidupannya.
Aroma cinta itu pun mulai membara dalam hati Satria saat itu. Dia merasakan kalau jatuh cinta itu memang seindah kehidupan di alam. Dia ingin sekali untuk melepaskan perasaannya yang terpendam sejak lama. Tapi semua itu tak kan pernah mungkin terjadi karena waktu sudah tidak tepat lagi seperti dulu.