Aku harus bisa menjalani kehidupan walaupun suatu saat nanti pasti ada sebuah pertemuan antara aku dan kamu. Tapi untuk saat ini aku yakin kalau kamu membutuhkan waktu untuk sendiri. Ini semua memang salahku karena aku meninggalkan kamu dalam Sepucuk Surat yang tertulis kalau aku sudah menemukan perempuan terbaik dalam kehidupanku. Bahkan aku memutuskan seluruh komunikasi di antara aku dan kamu saat itu walaupun itu bukan alasanku yang sesungguhnya.
Kadang aku berharap suatu hari nanti kamu akan mengerti tentang apa yang aku lakukan. Aku tidak ingin kamu bersedih saat kehilangan diriku saat itu yang sedang berjuang melawan hidup ataupun mati. Aku mengalami penyakit kanker hati saat itu bahkan dokter pun telah berkata kalau Hidupku tidak akan lama lagi. Tapi Allah berkehendak lain ketika memberikan aku sebuah kesempatan hidup kembali dengan cara mencangkok hati seseorang untuk diriku.