Di sebuah meja nomor 17. Ify pun sedang duduk menikmati alunan musik yang diciptakan dari nada nada yang dimainkan oleh Angkasa di cafe. Dia pun mulai mengingat tentang semua masa lalunya bersama dengan lelaki itu. " Kenapa kau harus Mengusik kehidupanku? Sampai kapan aku harus begini? " diam oleh melamunkan semua tentang lelaki itu yang pernah ada dalam kehidupannya namun ia pergi membawa sebuah kenangan yang tak akan pernah bisa untuk dilupakan sama sekali.
Sebuah standing Applause yang diberikan oleh pengunjung di cafe. Kemudian Angkasa pun Kembali ke tempat duduknya seusai permainan pianonya yang sengaja dipersembahkan untuk perempuan yang duduk di meja nomor 17.
Ify pun mulai membuyarkan lamunannya. Kini di hadapannya ada Angkasa yang selalu setia menemani dia saat ini. Seperti dulu Satria selalu ada untuk dia namun sekarang pergi menghilang begitu saja seperti angin yang hanya bisa dirasakan kepergiannya.
