Muzammil sedang duduk di sofa ruang tamu. Dia merenung membayangkan Perjodohan itu akan terjadi kepada dirinya. Dia coba untuk memikirkan kembali tentang proses perjudian itu yang jelas-jelas ditolak oleh Aisyah sebagai calon istrinya.
" Apakah kau masih memikirkan Mbak Aisyah? Dia udah baik dan dia nggak nyebelin sih katanya. Tapi aku pengen sekali berkenalan dengan mbak Aisyah. "Ujar Nisa.
Nisa duduk disamping Muzammil lalu dia menatap wajah kakaknya yang terlihat suram kali. Sebenarnya dia tahu kalau kakaknya sedang mengalami proses dilema akan sebuah keadaan.
"Kalau kakak nggak yakin sebaiknya Kakak mundur saja daripada Kakak menunggu sebuah ketidakpastian. Percuma saja Kakak menunggu hingga menua dan apakah kakak mau menikah ketika menjadi seorang kakek-kakek? "
