Aku hanya bisa menatap sebuah jalanan kota. Walaupun ada perasaan kerinduan yang mendalam tentang dia yang selalu menjadi sayap pelindungku. Rindu ini hanya mampu ditahan karena tidak akan pernah ada titik temu di antara aku dengan dia. Karena dia sudah memiliki sosok perempuan yang lain dibandingkan dengan aku yang bukanlah siapa-siapa hanyalah sebatas teman saja tidak akan pernah lebih untuk itu.
"Apakah mungkin kamu juga merindukan aku ? Apakah kabarmu baik-baik saja bersama dengan dia?" sebuah pertanyaan itu melintas di hatiku saat perjalanan menuju ke sebuah tempat bersama dengan Angkasa, Dion, dan Aisyah lebih tepatnya. Suasana tampak ramai tapi tidak untuk hatiku yang kini benar-benar hanya mati suri atau Hampa. Rasa resah hingga kegersangan yang telah aku alami saat ini seperti halnya aku harus menjadi kaktus yang harus hidup di dalam kondisi apapun.