Sesuai dengan arah langkah Satria dan happy memang terlihat sangat dekat sekali namun sebuah takdir tidak akan pernah menyatukan mereka berdua karena sebuah hal yang harus mereka ketahui.
Satria mulai menyalahkan nafasnya ketika mengingat sebuah masa-masa terindahnya bersama dengan sosok perempuan yang selalu saja menyita kehidupannya Bahkan dia tidak bisa sama sekali untuk menghempaskan perasaan itu perlahan-lahan. "Sampai kapanpun Kamu takkan pernah tergantikan dengan yang lain meskipun dalam kehidupan nanti kelak." Dia memang sangat mencintai perempuan itu namun hanya mampu mencintai dalam diam saja. "Mungkin ini adalah sebuah hal yang terbaik untukmu agar kita bisa berjalan sendirian tanpa beriringan. Semoga kita terbiasa untuk menjalani sebuah kehidupan yang masih dalam arah langkah yang sama."
