Kaia pun mulai berjalan ke sebuah balkon apartemen kamar milik Raga. Dia berjalan dengan bertelanjang kaki. Lalu dia pun merasakan kehangatan sang mentari pagi. Dia merasa sedikit ada sebuah kedamaian di dalam hatinya. Walaupun ada bagian serpihan-serpihan yang menghancurkan dirinya tentang masa lalu yang begitu sangat kelam sekali .Sanggup tidak sanggup dia harus menjalani karena kehidupan sudah tetapi sesuai dengan skenario yang telah dibuat oleh Allah Semata.
Sang mentari pagi pun selalu menyinari bumi sementara kehidupan yang telah dialami oleh Kaia begitu menenggelamkan dunianya. Namun dia cukup bersyukur ketika Allah menakdirkan untuk bertemu dengan seorang lelaki yang mampu menolongnya ketika dia terjebak dalam sebuah lembah itu. Air matanya pun seakan terjatuh hingga membasahi pipinya."seharusnya di masa laluku Aku tidak pernah sejahat itu terhadap lelaki itu. Mungkin dari Allah untuk menegurku agar aku tidak menilai seseorang dari sebelah mata saja! "