Ify terlihat sangat kesal sekali dengan Satria yang suka ingkar janji dan jam molor. Ia sudah menunggu hampir seabad. Namun ternyata lelaki itu malah susah untuk dihubungi."Ke mana sih Satria itu?"
Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Namun batang hitung Satria pun tidak terlihat sama sekali. Dia juga sudah menghubungi Satria namun ponselnya hanya Tulalit. Ify mulai menghentak-hentakkan kedua kakinya karena sangat kesal sekali.
Ify mulai mondar-mandir tidak jelas ruang tamu. Kedua matanya pun sesekali melihat jam di dinding yang sudah menunjukkan lewat 5 menit. Diapun mulai mengerucut tidak jelas sama sekali.
"Astaga kamu kenapa, Nak?" Khadijah menatap putrinya yang terlihat sangat galau sekali." Kenapa kamu tidak duduk saja, Nak?"