Aku tidak bisa membayangkan sama sekali kehidupan ku saat ini. Rasanya hidupku sudah hancur sehancur hancurnya semenjak aku berada di sebuah tempat laknat itu. Aku tidak bisa memungkiri bahwa diriku sudah memiliki sebuah noda-noda yang takkan pernah bisa terhapuskan sama sekali. Aku adalah seorang perempuan yang terpaksa menjalani kehidupanku yang terenggut atas ketidakadilan dunia ini.
Alasanku untuk bertahan hanya untuk adikku saja karena aku tidak ingin menjadi seorang kakak yang tidak bertanggung jawab atas kehidupan adikku. Bahkan aku rela untuk melakukan apapun asalkan adikku bisa bertahan hidup dan menjalani sebuah perawatan terbaik di sebuah rumah sakit. Walaupun jalannya akan bertolak belakang atas prinsip yang telah aku tanamkan selama ini.