Pagi ini Matahari mulai bersinar cukup terang sekali menghangatkan bumi tempat aku menata semua kehidupanku. Kedua kelopak mataku mulai terbuka perlahan-lahan aroma embun pagi menerobos masuk melalui celah-celah kamarku. Dia masih duduk di samping ranjangku dengan tertidur pulas di sana. Dia menjaga aku dengan penuh kasih sayang bagaikan malaikat tanpa sayap sama sekali. Aku bahagia bisa bertemu dengan sosok seperti Satria dalam kehidupanku. Bagaimana bisa aku tanpa dia di kehidupanku saat ini. Dia memang sang matahari yang takkan pernah padam Bahkan dia adalah Matahariku yang takkan pernah terbenam di kehidupanku.
Ini aku tidak tahu rasanya jika bersama dia aku merasakan ada sebuah getaran rasa yang tak bisa aku Nyatakan sama sekali. Semuanya terbiasa. Apa mungkin aku jatuh cinta terhadap sahabatku sendiri? Pikirku selama ini ketika aku dekat dengan Satria.