Suasana gedung pernikahan antara Fatimah dan Farhan itu pun terbilang cukup ramai sekali bahkan tamu tiada henti-hentinya untuk berhenti. Namun terlihat di wajah Farhan tanpa tersiksa dengan acara pernikahan tersebut. Sebenarnya dia tidak ingin menikah dengan perempuan yang disampingnya yang kini sudah sah menjadi istrinya. Sebuah amanah keluarganya pun telah dia jalankan walaupun hanya ada Setengah Hati didalamnya.
Farhan pun mencoba untuk tersenyum walaupun Tak Sanggup."apa ini sebuah keputusan yang benar dengan menikahi seorang perempuan yang tidak pernah aku cintai sama sekali. Bahkan di hatiku hanya ada nama Dia Yang Terukir jelas?"dia mulai menggumam dalam hatinya ketika itu dia menatap langit-langit kamarnya. Dia bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana dia harus menikahi seorang perempuan yang sama sekali Hanya dianggap sebagai adiknya.