Haruskah Ku berjuang? Aku mulai melangkahkan kedua kakiku menuju keluar kafe bersama dengan Dion. Aku merasa sangat tidak bisa sama sekali menyangka kalau perempuan yang aku cintai itu menolakku. Sudah kuduga kalau dia lebih memilih lelaki lain dibandingkan dengan aku.
Aku tahu alasan utama dia menolakku bukan karena berpendidikan saja namun perempuan itu lebih memilih sahabatnya yang mampu menemaninya sepanjang masa. Sedangkan aku hanyalah orang baru yang mencoba untuk masuk ke dalam hatinya.
"Om, kenapa Om Angkasa terlihat sangat buruk sekali?" tanya Dion ketika berjalan keluar bersama dengan angkasa menuju ke parkiran. Dia tidak mampu memahami sebuah alasan besar dari angkasa untuk memutuskan pulang saja. Dia merasa sangat frustasi sekali ketika cintanya harus mendapatkan sebuah penolakan. Padahal dulunya dia pun selalu saja menyakiti hati seorang perempuan.
" Dion, kita akan segera pulang karena Mama Om Angkasa akan datang hari ini. "