Jogja memang kota seribu kenangan. Kemudian dia pun mengajakku ke sebuah tempat."Astaga! Kenapa kamu kok mematung di situ? Apa kamu terpesona denganku?"
"Apa?!" Ify pun mulai tersenyum sinis kepada Satria yang berdiri di hadapannya saat ini. Dia merasakan sebuah perasaan yang begitu membara dalam jiwanya namun dia berusaha untuk menyembunyikan perasaan itu karena tidak akan mungkin dia menunjukkan sebuah perasaan kepada sahabatnya sendiri. Dia sudah berjanji kalau sebuah persahabatan tidak akan mungkin ada sebuah perasaan percintaan didalamnya.
"Ya, habisnya kamu berdiri situ doang! Apa kamu tidak mempersilakan aku untuk masuk sejenak?" Ujar Satria menatap Ify begitu dalam sekali.
"Habisnya kamu datang diwaktu yang tidak tepat sama sekali! Kan aku sudah bilang kalau jam 10 saja kita mulai jalan-jalannya," Ify mulai mendengus kesal.