Satria mulai merasa begitu rapuh sekali ketika melihat kondisi yang tubuhnya begitu menggigil sekali. Dia pun berharap agar Ify baik-baik saja. "Fy, Aku harap kamu baik-baik saja, "sebuah harapan itu terlintas dalam benaknya. Dia cukup cemas dan khawatir dengan kondisi Ify yang mendadak pingsan. Dia merasa sangat bersalah sekali ketika melihat TV dalam keadaan begitu lemah.
Angkasa mulai melajukan mobilnya begitu sangat kencang sekali sehingga membuat dia harus menerobos lampu merah jalanan. Dalam beberapa saat ia pun sampai di sebuah rumah sakit. Satria pun langsung membawa Ify dengan menggendongnya menuju ke ruang UGD. Dia berharap agar tim medis segera menangani dengan baik.
Malam semakin mencekam hingga udara embusan malam begitu menusuk melalui pori-pori kulit. Kedua pria dari generasi yang sama itu pun duduk di sebuah bangku tunggu ruang UGD. Rasa cemas hingga kegusaran meliputi hati mereka berdua.