Hari demi hari Retta mulai terlihat sangat gelisah sekali, ia mulai mengelus-elus perutnya yang semakin membuncit. Usia kehamilannya sudah memasuki 12 minggu sekitar 3 bulan."Bagaimana bisa aku keluar dari sini?" Tanya hatinya.
Retta mulai termenung di atas ranjangnya dengan kedua kaki diselonjorkan ke depan. Dia merasa kalau pernikahannya terbilang tanpa cinta sama sekali. Apalagi dengan sikap Bima yang suka temperamental. Satu kesalahan saja ia akan menghantam atau menampakkan wajahnya.
Retta terlihat dalam sebuah dilema akan sebuah hubungan karena di dalam rahim nya ada janin dari lelaki itu. Rasa sesak Begitu Terasa ketika malam itu. Dia mulai memejamkan kedua matanya karena mengingat semua peristiwa itu.