Di sebuah ruangan yang cukup gelap sekali, perempuan itu berusaha bangkit dengan kedua kakinya meskipun harus tertatih-tatih. Ia merasa kalau ada bagian yang tersayat-sayat di tubuhnya. Air matanya sudah mengering di kedua pipinya namun luka hatinya masih menganga. Dia akhirnya pun terjatuh, ia terpaksa untuk merangkak berjalan ke kamar mandi. Rasa luka pas cambukan itu terasa perih di punggungnya. Rasa sakit teriris-iris perih dalam sebuah noda-noda yang telah ada di tubuhnya, ia merasa tubuhnya begitu lemah sekali. Wajahnya mulai lebam-lebam. Rasa tak berdaya sama sekali dia rasakan ketika sebuah ikatan pernikahan dan yang terbilang dalam suatu paksaan.
" Kau mau ke mana?" Serkahnya.
" Aku mau ke kamar mandi om Bima. " jawabnya dengan terpatah-patah, kemudian Bima menyeretnya ke kamar mandi. Belum juga sembuh luka kemarin kini dia kembali menyiksa Reta kembali bahkan dia perlakukan Reta layaknya seorang perempuan jalang ataupun hewan peliharaannya.