"Retta!"
Kedua mata perempuan itu mulai terbuka perlahan-lahan. Dia terlihat benar-benar sangat pucat sekali. Bibirnya gemetar sekali. Rasa sakit pada tubuhnya mulaik menjalar seketika. Napasnya terasa begitu sesak.
Bagas mulai menepuk-tepuk wajah Retta agar tersadar. "Kamu harus bangun, aku akan menyelamatkanmu dari ruang neraka ini, Rett."
"Gas. Pergilah! Om Bima akan membunuh kita," Retta mengucapkan sebuah kata dengan nada yang tertatih-tatih. Dia terlihat sangat pucat sekali. Bahkan untuk mengerakkan tubuhnya saja dia tidak berdaya sama sekali. Dia benar-benar terlihat begitu sangat lemah sekali.
"Nggak! Aku nggak akan membiarkan kamu seperti ini, Ret. Aku akan membantumu untuk segera keluar dari sini," ujar Bagas membantu Retta untuk segera bangkit. Dia hanya ingin Retta kembali seperti dulu. Dia bahkan memberikan jaketnya untuk Retta pakai.