Pagi ini ruang kelas masih sepi. Ify mulai menguap sambil membuka sebuah aplikasi berita online. Dia mengklik bacaan berita hangat kali ini. "Astaga! Berita sampah saja bisa naik rating?" Desisnya. "Hah, macam mana negara ini ingin maju?" Pikirnya sambil membaca scroll beberapa berita hangat tentang artis dan aktor yang menikah di tengah masa sulit. "Cuman gini doang?" Dia mulai mengenyritkan dahinya.
"Woey!"
"Bagas?"
"Kamu tahu di mana Retta?"
Ify hanya terdiam. Dia mengingat kejadian kemarin malam. Dia menundukkan pandangannya.
"Fy?" Bagas menatap Ify yang mendadak muram. Dia tidak mampu membaca hati Ify.
Ify mulai menarik napas, lalu dia menatap lelaki di depannya.
"Fy?" Bagas menatap Ify yang terlihat tampak sangat suram sekali. Dia menatap wajah Ify.
Kemudian Ify menutup kedua kelopak matanya sejenak. "Retta dibawa kabur dengan beberapa preman, kemarin dia datang ke rumahku."