Semusim memang sudah berganti, namun melupakan hal yang begitu sangat sulit sekali, bahkan semua memang sangat susah dilupakan. "Kamu memang yang terdalam, bahkan mengobati begitu sangat sulit sekali." Air mata Ayass terjatuh begitu saja. Dia sangat mencintai Rania sampai kapanpun. "Dia memang terindah dalam hidupku. Cinta memang takkan pernah salah. Hanya saja waktu dan tempat yang salah."
Sebuah buku harian tentang sebuah perasaan yang telah Ayass simpan, lalun dia mulai membaca kembali catatannya. Air matanya mengalir begitu saja. Dalam sebuah sajak puisi.
Mungkin aku bukan seseorang yang mampu menahan sebuah rasa...
Benar aku sangat cemburu dengan cintamu ke dia
Namun, bisakah sedikit kau berikan ruang rasa untukku?
Aku tahu cintamu hanya untuk dia...
Dia yang selalu bernari dalam setiap imajinasi lamunanmu
Mungkinkah aku bisa mengantikan dia...
Atau takkan pernah????
-Ayass-