ARRRGGG! Amarah lelaki itu menghancurkan beberapa kanvas lukisannya. Dia benar-benar begitu marah sekali. Dia menghancurkan seluruhnya. "Sialan kamu Olivia!" Teriaknya dengan lantang.
"Jordan."
"Gracia, pergilah kau!" Teriak Jordan.
Gracia menatap Jordan yang sedang terpuruk.
"Grac, Pergilah kau!" Teriak Jordan kembali, dia merasa benar-benar tidak bisa membendung amarahnya. Dia tidak bisa sama sekali menahan air matanya.
Gracia pun pergi, dia sadar kalau Jordan masih mencintai wanita di masa lalunya. "Bagaimana bisa dia melupakan segalanya?" Dia merasa begitu berat sekali. Dia menahan napas begitu berat. "Apa aku memang bukan yang terbaik untukmu?" Tanya hatinya. Dia langsung pergi begitu saja. Dia merasa sakit sekali berada dalam posisi hanya dibutuhkan saja. "Apa aku harus pergi darimu?" Tanya hatinya yang begitu sakit sekali. Dia bahkan seperti kekasih yang tidak dianggap sama sekali.
*