Jack berjalan ke arah pakiran dengan bayang-bayang masa lalu yang ia lakukan kepala Leila. sekaligus melihat anak yang belum waktunya di lahirkan harus mati dalam keandaan merah dan sudah berbentuk.
Sejujurnya perasaan Jack sangat sedih, ketika melihat janin yang sudah terbentuk di keluarkan dari rahim Leila dalam keandaan meninggal. berat hati Jack menatapi anak yang tidak bersalah meninggal karena keegoisan dirinya.
Sebelum pergi ke perusahan, Jack mampir ke sebuah toko untuk membeli sebuket bunga untuk di taruh di nisan putrinya yang meninggal dalam usia lima bulan.
Mobil yang di kemudikan oleh Jack sampai ke salah satu permakaman elit.
Jack membuka pintu untuk segera keluar. ia berjalan ke salah satu nisan yang belum ada di pahat nama.
Jack masih binggung mau kasih nama apa untuk putirnya, sehingga sampai sekarang masih di biarkan dalam keandaan polos.