Tetiba pintu di dobrak keras dan menampilkan seorang wanita dengan pakaian nyentrik bersama kedua teman di depan dan belakang.
Ketua geng preman yang bernama Emi langsung menarik rambut Clara, dengan tarikkan kuat, hingga Clara merasa kulit kepalanya akan lepas.
"Le… lepasin! Sa..sakit.." lirih Clara yang berusaha melepaskan rambutnya yang di jambak oleh Emi.
"Lepasin kau bilang, ini tidak sebanding dengan perbuatanmu yang membuat kami hampir celaka dan menghentikan kegiatan panas kami," pekik Emi dengan aktingnya
Clara semakin terbingung dengan ucapan wanita nyentrik di depannya. karena ia tidak mengenal mereka atau mengusik keberadaan mereka.
"Kau salah orang," ucap Clara membela diri.
"Kurang ajar, jelas-jelas orang itu adalah dirimu yang merupakan mahasiswa berbiayasiswa" pekik Emi dengan kemarahan yang ia buat-buat untuk menakutin Clara.
Clara yang merasa bukan kesalahannya mulai melakukan perlawanan kepada Emi.