Reika memesan apa yang ingin ia makan. terutama makanan pedas dan panas serta sayuran.
Sedangkan Sehan Lin hanya memesan apa yang bisa ia makan asal perutnya terisi.
"Mohon tunggu," ucap pelayan.
Reika kembali memandangi Sehan Lin dengan tatapan sedih.
"Aku dan dirimu adalah saudara kandung, awalnya aku tidak tahu. sampai nekat melakukan penyelidikan. karena merasa aneh dengan foto pria di apertemen milikmu,"jelas Sehan Lin yang mengaruk pipinya.
Reika tidak begitu saja percaya dengan Sehan Lin, mengingat operasi sekarang sudah sangat cangih.
Sehan Lin yang sudah kelaparan, tidak melanjutkan ceritanya. ia sibuk makan untuk mengisi nutri dan energi di dalam tubuh.
Reika menatapi cara makan Sehan Lin, lalu ia tersenyum sendiri tanpa sadar.
Selesai makan, sehan Lin mengajak Reika ke rumah sakit para mafia.
"Siapa yang sakit?" tanya Reika penasaran.