Devan Holland menatapi Sehan Lin dengan tatapan curiga. Tepatnya, Sehan Lin hanya ingin memanfaatkan keahliannya untuk melakukan suatu hal yang hanya menguntungkan satu pihak dan ia pihak yang di manfaatin.
Seakan tahu maksud tatapan Devan Holland. Sehan Lin terkekeh renyang sampai memeluk perutnya.
"Kau sungguh jahat Dev, sampai mencurigai aku seperti ini. Aku sungguh sedih," ucap Sehan Lin yang menghapus air matanya dengan jemari tangan.
"Siapa tahukan," balas Devan Holland dengan nada curiganya.
Sehan Lin menyepitkan kedua matanya. Dengan memasang wajah terkejut di depan Devan Holland.
"Astaga Dev, kau kejam…. Super kejammmm…" pekik Sehan Lin dengan suara keras. Sembari mengunakan kedua tangan menyentuh pipi kanan dan kiri.
"Jangan lebay deh, kau itu ada maunya baru nyari aku?" tebak Devan Holland sardis.
"Hatiku tertusuk," balas Sehan Lin makin lebay.