Aku terbangun di suatu bangunan yang hancur, dan aku mencoba mau berdiri, ah, sangat sulit sekali untuk berjalan, bangunan demi bangunan, sepertinya sudah hancur dan ditinggalkan oleh penghuninya, dan aku berjalan menuju suatu bangunan besar yang bentuknya hampir mirip di dunia manusia seperti stadion sepak bola dimana tengahnya bolong dan kita bisa melihat ke langit.
Tiba-tiba aku melihat dilangit, suatu bentuk aneh, mendekati aku, pelan tapi pasti, wujudnya terlihat jelas, walaupun ini malam hari, tapi nampaknya langit lumayan terang sehingga aku bisa melihat wujudnya, yang nampak di hadapan aku, seorang gadis cantik yang mengenakan pakaian seperti baju kuno eropa jaman dulu atasannya berwarna putih, dan roknya berwarna hitam tapi roknya pendek seperti rok cheerleader, mungkin pakainnya seperti pelayan atau bartender di dunia manusia, entahlah, rambutnya pirang terurai dan sekilas selalu tercium wangi seperti wangi bunga dari tiupan angin yang menerpa rambutnya, ditangan kanannya dia memegang benda mirip payung, sedang di tangan kirinya dia memegang benda yang mirip seperti pedang. Namun yang aneh adalah benda yang dia injak, bentuknya seperti bola, bola itu melayang, dan nampaknya dia bisa mengendalikan pergerakan bola tersebut. Gadis itu bisa bediri di bola melayang itu, bola itu seperti menempel di kedua kakinya, dan dia dengan mudahnya menyeimbangkan dirinya, dan sepertinya dia bisa mengendalikan pergerakan bola melayang tersebut dengan pikirannya.
Didunia manusia tidak pernah aku melihat teknologi dan gadis secantik ini, aku melihatnya tersenyum, dan dia tersenyum kembali kepadaku, dalam hitungan detik, semuanya menjadi gelap, sepertinya dia adalah pembunuh dan membunuh aku dengan pedangnya yang super tajam, sangat cepat dan tidak terlihat. Mungkin ini termasuk cara indah untuk mati di dimensi ini. Sepertinya kepalaku sudah ditebas oleh gadis cantik ini di dimensi ini.