"Bener juga yah. Tapi, enggak mungkinlah kalau dia bukan manusia secara aroma vampire tidak ada, dan juga dalam buku keturunan vampire, nama Quiena tidak tergolong dalam keturunan apapun. Jadi gua berpikir positif aja sih kalau dia memang murni manusia biasa." Emanuel membenarkan apa yang membuat Sean curiga.
'Benar yang Emanuel katakan. Bahkan dalam buku keturunan pun Quiena tidak tergolong dalam apapun itu artinya dia adalah manusia biasa. Tapi sudahlah menyangkut bagaimana dia bisa melayani tubuhku pasti hanya kebetulan saja,' batin Sean.
Sean dan Emanuel pun pergi ke tempat di mana pernikahan akan di gelar. Namun, mereka tidak mengetahui bahwa pembicaraan mereka di dengar oleh Edward.
"Aku semakin yakin bahwa Quiena bukan gadis biasa. Mana mungkin gadis bisa semudah itu menerima tubuh Sean yang sudah terkena kutukan kecuali jika itu ada kaitan dari golongan vampire," lirih Edward menanggapi pembicaraan temannya secara diam-diam.
Seringai di wajah Edward menandakan dia tidak suka bahkan sekarang dia akan mencoba mencari tahu siapa sebenarnya gadis itu.
(Di dalam kamar Sean)
Quiena sedang di hias oleh beberapa pelayan. Ia akan segera melangsungkan pernikahannya dengan Sean.
'Apa mungkin jalan ini yang terbaik untukku? Tapi, jika aku tidak menikah dengan Sean, tidak ada lagi tempat kemana aku harus pergi dan juga keperawanan ku juga sudah di renggut olehnya,' batin Quiena.
Squby sedang menatap majikannya yang sudah terlihat begitu cantik. Meskipun Squby adalah kucing namun ia juga merasakan kebahagiaan dari Quiena.
Quiena pun menyadari jika Squby sudah menatapnya begitu lama. "Hey! Apa Squby juga ingin memiliki pendamping?"
"Meong ...." Squby pun menjawab seraya mengusapkan kepalanya pada tangan Quiena.
"Ya ampun ... jadi benar kalau Squby juga ingin pendamping. Baiklah nanti setelah acara pesta selesai Mama akan meminta papa carikan kucing betina untuk Squby," ucap Quiena yang begitu gemas melihat tingkah kecemburuan kucingnya.
Lagi-lagi Squby terus mengeong hingga akhirnya tata rias pun selesai menghias Quiena. Hari yang indah ini ia akan menjadi Ratu dalam sehari.
Dengan begitu cantik dan mempesonanya Quiena menjadi pusat perhatian bagi semua tamu yang datang. Emanuel sampai terkagum-kagum melihat kecantikan Quiena, padahal sebelumnya ia sedikit tidak suka dengan gadis itu karena berani mengadu mulut dengannya, tapi hari ini hatinya bahkan memuji gadis itu.
'Ya ampun! Sean beruntung dapatin gadis kaya Quiena. Udah cantik, baik yah meskipun kalau lagi kambuh ini cewek berubah lebih menyeramkan dari serigala. Tapi gua tahu dari matanya bahwa ia sebenarnya gadis lemah lembut. Namun sayang meskipun Quiena sempurna bagi Sean ia menikahi gadis ini hanya karena ingin mencari tahu sesuatu,' batin Emanuel sembari menggandeng Quiena menuju ke altar.
Emanuel sekarang berada di hadapan Sean seraya memberikan Quiena pada sahabatnya itu. Pendeta langsung mempersilahkan kedua mempelai untuk berdiri dan berjabatan atau berpegangan tangan. Lalu mereka berdua di persilahkan untuk mengucapkan janji masing-masing.
"Quiena Ning Diesty, aku mengambil engkau menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, dan inilah janji setiaku yang tulus," ungkap Sean.
"Sean Huang Soong, aku mengambil engkau menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, dan inilah janji setiaku yang tulus," ungkap Quiena.
Setelah janji pernikahan diucapkan, kedua mempelai akan saling memasangkan cincin nikah, kemudian diteguhkan dan diberkati pleh pendeta dihadapan para saksi. Lalu mereka sudah sah menjadi suami dan istri.
Sean kemudian melakukan proses pernikahan yang terakhir. Ia mendekatkan wajahnya sangat dekat hingga akhirnya Sean mencium bibir Quiena di depan semua orang. Ciuman masih terus berlanjut dengan mesra dan begitu lama di sambut dengan tepuk tangan dari para tamu undangan.
'Aku sekarang sudah menjadi istri dari seorang Sean Huang. Itu artinya aku harus bisa menjadi istri yang baik untuknya,' batin Quiena seraya memandangi Sean.
Sean yang mendengar suara batin Quiena, ia pun tersenyum kemudian hatinya berkata. 'Bagus Quiena, jadilah istri yang baik dan penurut karena setelah kita menikah aku pastikan kamu tidak akan bisa keluar dari sini. Dan setelah itu aku harus mencari tahu apa benar dirimu bukan manusia yang pernah di ramal oleh penyihir yang berani mengutuk ku? Jika benar maka aku akan menjadikanmu sebagai penghilang kutukan itu.
(Flashback)
Dahulu kala sebuah kerajaan Vampire tepatnya di Istana Bram Rumania pada abad ke-15 ialah abad pada milenium ke-2 dalam kalender gregorian. Sebuah Istana megah yang di pimpin oleh seorang pria gagah bernama Sean Kingston, yang sekarang di kenal dengan Sean Huan Soong. Mulanya kerajaan tersebut masih di bawah kekuasaan Sean, sebelum berpindah tangan di kuasai oleh Jacobs Herbert yaitu sang adik.
Pertumpahan darah pun terjadi atas keserakahan dari Jacobs, yang tidak terima jika dirinya hanya menjadi pangeran dan kekuatan yang lebih rendah di dapatkan olehnya. Padahal kekuatan tersebut murni mereka dapatkan masing-masing sejak mereka telah di lahirkan. Hingga akhirnya Jacobs bersekutu dengan kaum penyihir untuk menjatuhkan kekuasaan kakaknya.
"Bagaimanapun caranya Sean harus musnah, dan aku yang akan menjadi Raja. Kau juga akan dapat bagian sebagai kepala menteri. Jadi, kedua kaum kita akan menjadi satu setelah jatuhnya Sean," ungkap Jacob pada Potbelle sebagai Ratu penyihir.
"Aku setuju pada rencana mu, Jacobs," sahut Potbelle dengan senyuman tersungging.
Saat mereka sedang membangun sebuah rencana besar tiba-tiba tidak sengaja Edward mendengar semuanya saat ia tidak sengaja melewati hutan terlarang. Hutan terlarang ialah perbatasan antara kaum vampire dengan dunia penyihir sebelum mereka sekarang bersatu.
Jacobs mencium aroma vampire, dan ia akhirnya mengetahui jika Edward sudah mendengar semuanya. Jacobs ingin menghabisinya, tapi Edward langsung menjauh.
"Tunggu, Pangeran. Aku kesini bukan untuk mengajakmu saling membunuh melainkan untuk berdiskusi sesuatu," ungkap Edward mencoba menahan.
"Katakan!" bentak Jacobs.
"Aku tahu kau ingin menghabisi Sean Kingston, maka dari itu aku juga berada di sini untuk hal yang sama," ungkap Edward.
Jacobs tidak percaya sebab yang ia ketahui halnya satu Edward berteman baik dengan kakaknya.
"Jangan membodohi ku, Edward! Kau hanya dari Clan kecil. Itu artinya kau hanyalah seorang kelinci bagi aku dan juga Potbelle!" geram Jacobs.
'Berani sekali dia merendahkan ku, jika bukan karena kau bersekutu dengan penyihir, maka aku sudah menghabisi mu sejak dulu,' batin Edward.