Elise mendengus "Apa kau belum puas menyakitiku? Huh?" Elise semakin kesal, karena melihat sikap Arsen yang masih tenang.
"Aku tidak pernah berpikiran seperti itu, aku masih mencintaimu dan aku tidak mungkin melakukan semua itu." Ujar Arsen lirih.
"Tapi kenyataannya kau sudah menyakitiku, Arsen!" sela Elise dengan sikapnya yang sinis.
"Aku tahu aku salah. Aku.."
"Betapa bodohnya aku karena saat itu bisa mempercayaimu dan memberi kesempatan itu padamu." Sela Elise lagi.
Arsen menarik napas dalam, berusaha meredakan emosinya. Dia merasa menjadi orang linglung dengan semua perkataan Elise "Tapi aku benar-benar mencintaimu, Elise.."
Elise mendengus lagi. "Jangan egois Arsen. Kau harus sadar apa posisimu sekarang. Kau sudah menjadi suami perempuan lain. Dan tidak seharusnya kau mencintai perempuan lain, selain istrimu." Mata Elise penuh air. Kata-kata itu mengalir begitu saja bersamaan dengan amarahnya "Kita bukan siapa-siapa lagi.."