Elise tersentak, tercengang mendengar nama itu, kenapa dia harus mendengarnya lagi? Kenapa dia tidak bisa lepas dari nama itu? Nama yang sudah dia sendiri tidak tahu apakah itu nama asli atau hanya sekedar nama samaran. Elise benar-benar tidak tahu apakah dia harus mati supaya bisa melepaskan nama itu dari benaknya.
"Dan kau tahu, kami akan pindah ke apartemen yang bersebelahan dengan hotel tempat tinggalmu.. aku akan lebih sering ke tempatmu karena kita tinggal sangat berdekatan hanya beda bangunan saja.. tapi sebelum apartemen itu siap di huni kami akan tinggal di hotel yang sama denganmu, aku juga memilih kamar yang berada di lantai yang sama denganmu, semoga itu kamar yang tepat berada di hadapan kamar mu.." suara di ujung sana terdengar semakin riang. Dia bahkan sudah merencanakan apa saja yang akan dia lakukan setelah pindah.