Satu bulan berlalu, Arsen harus mengucapkan banyak terima kasih pada Arka yang membiarkannya menemani Elise latihan fisik. Kini semua sudah kembali seperti semula. Meskipun Elise tidak mengingatnya tapi dia mengingatnya itu sudah cukup.
Arsen duduk di taman apartemen menatap sekeliling, mencoba mengingat bayangan Elise di sana. Pelupuk mata Arsen berkedut perih, gumpalan awan mendung mengisi tatapannya. Sekarang dia bahkan bisa melihat bayangan Elise duduk di bawah rumpun bunga yang berbentuk payung. Kelopak-kelopak yang berjatuhan membuatnya seperti di hujani oleh ribuan bunga. Arsen menghela napas kenapa bayangannya tentang gadis itu terlihat sangat indah.
Sekarang Arsen bahkan melihat gadis itu berjalan ke arahnya lengkap dengan senyum manisnya. Khayalannya terasa semakin jelas. Arsen menunduk kepala dengan senyum mengejek di bibirnya.
"Mungkin karena aku terlalu merindukannya." Seolah kata-kata itu untuk mengejek dirinya sendiri.
"Hei! Kau.. apa kau mengikutiku?"