"Mau ikut denganku?"
Sesaat terbersit di benak Elise untuk tidak menghiraukan tawaran itu dan melanjutkan kembali langkahnya menuju halte bus. Tetapi tubuhnya menolak. Elise tetap berdiri di tempat sambil memandangi laki-laki tampan di dalam mobil dengan getar kencang di dadanya. Apa yang harus di lakukannya sekarang? Sudah hampir dua minggu dia berusaha menghindar dan menjauhi laki-laki ini, begitu pula dengan Nala dia juga berusaha menjauh sahabatnya itu berharap sahabatnya itu menghentikan pikiran untuk bercerai. Elise tersentak kenapa setiap menatap mata hitam itu selalu membuatnya merasa kalau apa yang di lakukannya itu hanya sia-sia. Sekeras apa pun dia berusaha dia tetap tidak bisa membohongi hatinya kalau sebenarnya dia merindukannya.
"Aku bisa pulang naik bus atau taksi.." Elise berusaha menolak dengan halus.
"Elise.. sebentar lagi hujan akan turun. Apa kau mau kehujanan?" laki-laki dalam sedan hitam itu bersikeras.
