Elise memejamkan mata seolah dapat merasakan kekhawatiran yang di khawatirkan kekasihnya itu.
"Pulanglah Arsen.. kenapa kau bingung? Ini yang sakit ibumu. Apa lagi dia sendiri yang memintamu agar kau pulang."
Arsen masih terdiam, masih terlihat gelisah sekali. Duduknya pun tidak tenang. Elise tidak pernah melihat Arsen sebingung ini sebelumnya.
"Apakah ibumu sampai di rawat di rumah sakit?" Tanya Elise lagi hati-hati.
Arsen tampak menghela napas "Tidak terlalu jelas ceritanya. Karena selama ini aku besar dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga paman dan bibiku, orang tuaku terlalu sibuk jadi aku tidak terlalu delta dengan orang tua kandungku.. aku tidak tahu harus menjelaskan seperti apa perasaanku saat ini.." Arsen menunduk, tampak lemas. Seolah energinya tersedot hilang begitu saja. Elise mengelus pundaknya, lalu memeluknya dari belakang memberi semangat dan menyalurkan kekuatannya. Arsen membalasnya dengan hanya menggenggam tangan Elise sangat erat.