Alan diam sejenak mengepalkan tangannya "Apa aku terlihat memaksa? Aku hanya memintamu membuat pilihan.."
"Pilihan? Alan aku tidak sebodoh itu, meskipun aku terkadang lamban untuk mengerti perasaan orang lain padaku tapi aku masih bisa membedakan apa yang benar-benar aku inginkan. Dan yang aku inginkan adalah Wahyu, Alan.. maafkan aku."
Kepala Alan menunduk "Aku.. tidak butuh maaf mu.. Elise apakah benar-benar tidak ada kesempatan untukku? Biarkan aku berjuang untukmu.."
Elise tertawa tanpa suara "Bagaimana bisa aku memberimu kesempatan. Alan.. jangan memaksa lagi.." kata Elise lembut. Gadis itu berdiri berjalan ke arah pintu keluar.
"Ke mana kau pergi? Apa aku sudah memintamu pergi? Kau tidak bisa pergi!" Kata Alan tegas.
Elise berbalik menatap Alan di tempat tidur "Alan, aku harus kembali.. kau sudah sarapan dan juga minum obat sekarang waktunya kau untuk istirahat, aku akan pergi sekarang". Elise berbalik dan memegang handel pintu siap akan membukanya.