Ke esokkan paginya Elise bangun degan kepala pusing serta wajah pucat. tapi karena dia sudah berjanji untuk ke yayasan dia harus bersiap-siap jangan sampai membuat buk joko menunggu. Elise menggigil hebat setelah mandi air dingin, dia merasa segar tapi tetap saja kepalanya masih pusing. Pagi ini ketika dia bangun ternyata jendela kamar tidak di tutup sapai pagi, bahkan laptopnya masih menyala dengan lagu yang sama berulang-ulang. Elise menelan ludah yang terasa pahit di lidah ketika sarapan dia juga tidak berselera.
"Elise.. kau kenapa? Wajahmu pucat?" tangan buk joko terulur menyentuh kening Elise seketika mata wanita paruh baya itu melotot "Kau demam! Itu pasti karena kau duduk di luar terlalu lama semalam."
Pak joko "Kalau begitu di tunda saja ke yayasannya, lagi pula tidak terlalu banyak pekerjaan di sana. Sebaiknya kau istirahat di rumah saja."