Wahyu menghentikan pikirannya dengan cepat. Setelah selesai makan siang dan pamitan dengan pak Karto. Wahyu membawa Elise pergi ke salah satu air terjun dengan air danau biru. Jaraknya juga tidak terlalu jauh dari perkebunan. Elise ketika mendengar akan ke tempat air terjun semangatnya seakan terbakar, tidak sabar ingin segera sampai. Tapi perjalanan yang mereka tempuh tidaklah mudah. Mereka melewati hutan yang lembab, akar-akar pohon yang menyembul dari tanah selalu membuat Elise tersandung dan hampir jatuh, jika tidak ada Wahyu yang menjaganya. Jalan yang mereka tempuh sedikit menanjak dan licin Elise mulai kewalahan dan berkeringat.
"Masih sanggup?"
Elise menarik napas dalam-dalam untuk mengatur napasnya, wajahnya pucat dengan keringat di kening "Masih! Ayo lanjutkan!"