Di luar langit tiba-tiba gelap dan tetesan-tetesan air mulai berjatuhan. Alan menatap langit dengan tatapan hampa "Sepertinya langit sedang mengerti perasaanku." Hujan tidak sekedar hujan itu keadaan jiwanya yang sedang tidak stabil. Alan sesekali melirik ke arah dalam "Mereka masih di sana.?"
Kribo mengangguk "Masih di sana."
"Apakah aku begitu menyedihkan, ada banyak gadis yang menyukaiku bahkan gadis tercantik di institut pun menggodaku namun sedikit pun tidak membuatku tersanjung. Malah membuat perasaanku semakin kosong. Apakah aku akan selalu kesepian seperti ini? Yang mengharapkan sesuatu yang tidak bisa ku dapatkan? Aku jatuh cinta pada orang yang sudah mencintai orang lain. Tapi kenapa aku masih berharap sedikit saja di hatinya untuk mengingat dan menginginkan ku di sisinya. Apakah aku terlalu serakah?"