Elise melambaikan tangannya seolah mengusir laki-laki yang duduk di hadapannya. Tapi sepertinya laki-laki itu benar-benar tidak mengerti bahasa manusia. Terbukti pantatnya masih nempel di kursi. Elise menoleh ke kiri melihat ada kursi yang masih kosong. Saat dia hendak berdiri laki-laki itu berkata.
"Jangan pindah! Jika kau pindah aku akan mengikuti mu terus."
Elise mengernyit "Apa mau mu! Kau mengganggu ketenangan orang lain".
"Aku ingin tahu siapa nama mu?"
Elise menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan-lahan. Dan memilih mengabaikan laki-laki itu. Elise kembali bermain dengan ponselnya, tapi lama kelamaan dia tidak bisa menahan tatapan yang menusuk dari laki-laki itu seakan melubangi wajahnya. Elise ingin marah tapi seorang pelayan datang mengantar pesanannya.
"Silakan di nikmati.." kata pelayan itu ramah dan sekilas Elise melihatnya mengangguk sopan pada laki-laki yang duduk di depannya.