Taksi yang di tumpangi Nala melaju teratur menuju kantor, Entah kenapa setelah meluapkan kemarahannya pada Arsen, dia merasa kosong. Sebelah tangan Nala bersandar pada jendela mobil menatap keluar melihat lalu lalang kendaraan dan bayangan pohon yang tertinggal, Nala terlihat sangat tertekan tanpa sadar sebelah tangannya mengusap perut besarnya dan menghela napas berat.
Lamunan Nala terhenti ketika ponselnya berdering dia melihat nama Leo berkedip-kedip di layar. "Kak Leo? Kenapa pagi-pagi dia sudah meneleponku?" Nala menekan tombol terima dan menempelkan ponsel ke telinga.
"Halo, kak Leo? Ada apa?"
"Aku sedang di luar kota mungkin siang nanti kembali, apa kau baik-baik saja? Ku dengar kau bertengkar dan membuat Elise pingsan, apa yang terjadi?"
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Nala heran.