Arsen duduk di ruangan gelap apartemennya, menatap bungkusan kue yang di berikan Elise. rumah terasa sepi mungkin karena Nala sudah tidur dia juga tidak ingin melihat perempuan itu untuk saat ini. Arsen mengacak rambutnya prustasi ingatan ketika di rumah sakit kembali membayanginya.
Karena lelah menunggu dan tertidur tapi ketika bangun gadis itu tidak ada di tempat tidur membuat rasa kantuknya lenyap seketika, kecemasannya meningkat dan hatinya berkata-kata apakah Elise sudah mengingat kembali, apakah gadis itu meninggalkannya? Dia terus mencari sekeliling rumah sakit, cuaca malam itu terasa dingin, langit mendung menggantung. Arsen melihatnya. Elise duduk sendirian di bangku kayu di pinggir jalan di depan rumah sakit tanpa memakai jaket tebal, hanya memakai pakaian tipis, yang tidak akan mampu menghalau rasa dingin menusuk tulang.