Selama mengikuti program pertukaran pelajar selama satu tahun, harapan Bethany pupus saat dia berangkat ke bandara untuk kembali ke New York. Dia berharap dia bisa bertemu dengan pemuda itu lagi entah bagaimana caranya. Sayangnya, keberuntungannya sama sekali tidak memihaknya.
Untungnya, Bethany masih memiliki gambaran wajah pemuda itu sehingga dia tidak akan pernah melupakannya. Dia mewarisi bakat ibunya yang pandai menggambar dan dia memiliki satu gambar wajah pemuda itu disalah satu halaman buku sketsanya.
Setibanya dibandara New York, hanya kakaknya beserta rekan kerja ayahnya yang menjemputnya. Kedua orang tuanya sama sekali tidak datang. Mereka berdua bahkan tidak pernah menghubunginya selama dia tinggal di Kanada. Hanya Britney yang menghubunginya secara rutin.
"Britney! Bagaimana kabarmu?"
"Kita baru mengobrol kemarin sebelum aku pulang, tentunya kau tahu bagaimana kabarku?"